Ada yang bilang
sendirian itu ngebosenin, gak asik, bikin mati gaya, bikin galau. Yang mereka
bilang itu gak berlaku buat aku. Sebaliknya, aku bilang: sendiri itu asik,
sendiri itu seru, sendiri itu bikin banyak gaya, bikin lebih nano-nano. Mungkin
begitu juga buat mereka yang introvert.
Me-time aku itu ya
pas sendirian. Menikmati saat aku manja-manjaan, seneng, bete, marah, kesel
sama diri sendiri. Ngakrabi awake dhewe lah.
Sayangnya,
akhir-akhir ini aku udah jarang punya me-time. Kenapa? Karena aku sibuk
jadi (sok) ekstrovert. Pura-pura… karena tuntutan pekerjaan sih.
Dan rasanya tuh capek
banget. Yang bikin capek itu bukan pekerjaannya, tapi pura-puranya itu loh.
Pura-pura baik-baik
aja di tengah gerombolan manusia. Padahal sebenernya aku itu kehabisan energy.
Ya, aku cuma kehabisan energy untuk berkumpul bersama manusia lain. itu aja. It’s
not because I don’t like people, It only feelin well when I’m alone for
a while.
Buat aku, sendiri itu
sama halnya dalam moda charging. Aku butuh memperbaiki mood dan energy setelah
berjam-jam berinteraksi.
Tau ndak, berinteraksi
itu bener-bener menguras energy. Gimana enggak, bukannya ketika berinteraksi
(ngobrol) dengan orang lain kita harus mempertemukan dua pikiran atau lebih.
Belum lagi dalam ngobrol itu kita juga harus berekspresi. Ndak mungkin
banget to kalau harus pake emoticon atau stiker. Ini wajah bukan papan
ketik whatsapp.
Dan lagi, ngobrol itu
juga perlu suara. Kapan harus mengeluarkan suara berwibawa, suara melas, suara
imut, suara semut (eh!).
Entah kenapa aku
belum bisa menguasai semua keterampilan di atas. Bagaimana mengkombine
pemikiran - suara - ekspresi yang tepat, harmonis dan enak diterima lawan
bicara. Kaan.. Mikirin itu aja udah memakan energy.
Salah aku sendiri.
Mau ngomong aja pake ribet. Ngomong ya ngomong aja. Ndak perlu banyak
mikir. Outputnya gimana ya ngalir aja.
Tapi begitu pun tetap
di akhir jadi kepikiran. Huh.
Jadi tau kan gimana
lelahnya aku (si introvert)?!
Terkesan perhitungan
ya ? bukan begitu. I’m just tellin you , itulah alasan lelahku. Dan
lelahku jadi alasanku kangen quality me-time.
Karena disaat
me-time, cuma ada aku dan beberapa aku lainnya. Yang ngobrolnya ndak perlu
berekspresi, ndak perlu tedeng aling-aling, pun basa-basi.
No comments:
Post a Comment