Bukan kumpulan kata, hanya kata-kata yang sedang ngumpul

Candu Baru



Ternyata aku salah. Bukan cuma kopi yang bisa bikin aku kecanduan. Setelah belakangan ini aku sering nganggur aku jadi sering baca buku. Yang pada akhirnya aku mendiagnosa diriku sendiri tengah kecanduan buku. Kecanduan yang memang umum dialami orang-orang pintar.
Heh, jangan buruk sangka. Aku tidak sedang menggolongkan diriku pada lingkarang orang pintar. Aku hanya sedang-terlanjur ingin tahu kenapa orang pintar cenderung hobi bahkan tergila-gila dengan buku. Apa nikmatnya membaca? Bukannya ngopi lebih nikmat?
Tapi aku bertemu buku yang seirama dengan suasana hati. Mata yang biasanya canggung dengan tulisan tapi tidak dengan saat itu. Mataku melahap huruf demi huruf, kata demi kata bahkan sampai ke lembar-lembar berikutnya, dan khatam. Ya, aku mengkhatamkan satu buku dalam waktu kurang dari seminggu. Prestasi yang luar biasa bagiku.
Dari saat itu aku mulai sadar aku tertarik dengan buku. Sebelum menyelesaikan satu buku, aku sudah menyisihkan uang untuk beli judul yang lain. Supaya nanti ketika aku selesai, sudah ada menu baru untuk disantap.
Rasanya seperti setiap buku adalah petualangan yang baru.  Dan aku sedang senang-senangnya berpetualang. Aku kecanduan.
Dan ternyata, sekarang kopi bukan lagi yang paling nikmat bagiku, karena sudah ada buku sebagai pesaingnya. Tapi masih ada yang lebih nikmat lagi daripada membaca buku. Yaitu membaca buku diselingi menyeruput kopi. Itu namanya nikmat kuadrat.

No comments:

Post a Comment

Adbox