Buku-buku karya Agus Mustofa memang selalu
memuat judul yang kontroversial. Tak heran jika kemudian banyak orang yang
kepincut untuk membacanya, termasuk juga saya. Seperti bukunya yang berjudul Ternyata
Akhirat Tidak Kekal ini. Mungkin judulnya sangat kontradiktif dengan
pernyataan-pernyataan umum yang sering kita dengar. Tapi akan lebih bijak jika
kita berkomentar setelah selesai membaca isi bukunya. Bukan begitu yes?
Identitas Buku
Nama penulis : Agus
Mustofa
Penerbit : PADMA Press
Tahun terbit : -
Jumlah
halaman : 334 halaman
Daftar Isi
A.
Akhirat: Kehidupan Sesudah Mati
-
Diskusi Padang Makhsyar
-
Ghaibku dan Ghaibmu
-
Upaya Mengkonstruksi Akhirat
B.
Di Bumi, Drama Manusia Digelar
-
Tempat kita hidup dan mati
-
Semua diciptakan untuk manusia
C.
Langit, Apa dan Dimana
-
Langit, sebuah ruang tak bertepi
-
Penciptaan langit dan bumi
-
Penghuni langit dan bumi
D.
Dunia dan Akhirat
-
Kapan dunia kapan akhirat
-
Dimana dunia, dimana akhirat
-
Hidup yang sesungguhya
E.
Kiamat dan Pengadilan Akhirat
-
Kiamat sudah dekat
-
Bangkit dari alam kubur
-
Dosa di dunia, lahir cacat di
akhirat
-
Rekaman perbuatan dan pengadilan
akhirat
-
Wajah-wajah bercahaya
F.
Surga dan Neraka
-
Dimana surge dimana neraka
-
Calon-calon penghuni surga
G.
Semua Pun Lenyap
-
Alam fana dan alam baqa
-
Logika agama
-
Logika sains
Sinopsis
Kehidupan
setelah dunia memang selalu menarik untuk dibicarakan. Disana terdapat surga
sebagai balasan untuk kebaikan dan neraka sebagai balasan untuk kejahatan. Akan
tetapi bagaimana nanti terjadinya, kapan dimulai dan dimana akan terjadi masih
menjadi tanda tanya yang besar.
Bahkan bukan
hanya itu. Pertanyaan lain yang muncul ketika membicarakan akhirat adalah,
apakah manusia akan hidup selama-lamanya di sana? Apakah ada istilah keluarga,
kelahiran dan kematian?
What’s Good?
Bahasa yang digunakan juga cukup mudah dipahami. Serta dilengkapi gambar-gambar ilustrasi yang sesuai dengan topik bahasan. Dan tentu saja ada dalil-dalil Al-Qur'an untuk memperkuat pendapat penulis.
Secara isi,
buku ini cukup bagus. Terlebih pada bagian Dimana dunia dimana
akhirat, penulis mengungkapkan bahwasanya akhirat juga berasal dari bumi.
Bumi yang sudah berbeda keadaannya dengan bumi yang sekarang. Lalu bagian Bangkit
dari alam kubur, dijelaskan bahwa setelah kerusakan besar (baca: kiamat)
bumi akan terehabilitasi sehingga kembali ideal. Lalu disanalah alam akhirat
dimulai. Yang mana hukum alam disana berjalan terbalik. Dari yang mati menjadi
hidup, dari yang tua menjadi muda, dsb.
Jawaban atas
judul buku yang mengundang pensaran sebenarnya ada dibagian akhir, pada bab Alam
fana alam baqa. Kenapa penulis menyebut akhirat sebagai sesuatu yang tidak
kekal? Menurut logika tauhid, bukankah yang disebut pencipta adalah Allah lalu
yang diciptakan adalah makhluk? Dan akhirat jelas-jelas adalah ciptaan-Nya,
makhluk-Nya. Maka yang namanya makhluk tentu bisa musnah. Lalu bagaimana dengan
ayat-ayat menyatakan bahwa kehidupan akhirat adalah kekal?
Kehidupan
akhirat jika dibandingkan dengan kehidupan manusia sekarang memang jauh lebih
lama. Karenanya Allah menyebutnya kekal. Akan tetapi bukankah pada alam akhirat
berlaku hukum alam yang terbalik? Jadi, alam (akhirat) yang tadinya mengembang lama-kelamaan
akan kembali menciut dan lalu akan hilang. Yang tersisa hanyalah yang Maha
Kekal, Allah semata. [Kurang lebih begitulah bunyi halaman terakhir buku ini]
----
What’s Bad?
Kalau
ditanya yang menarik dari buku ini secara fisik, saya bilang tidak ada. Dalam
standar yang bisa dikatakan bagus menurut wujudnya. Cover buku dominan warna
hitam dengan gambar latar belakang yang kurang jelas apa bentuknya (bagi saya).
Meskipun disertai ayat-ayat Al-Qur’an yang mendukung, namun buku ini tidak memiliki rujukan dari hadist. Saya kurang paham apa memang tidak ada hadist yang mendukung, tapi dari buku-buku Agus Mustofa yang saya baca seperti Beragama dengan Akal Sehat, Ternyata Adam Dilahirkan, Adam Tidak Diusir Dari Surga, saya belum menemukan rujukan berupa hadist.
Meskipun disertai ayat-ayat Al-Qur’an yang mendukung, namun buku ini tidak memiliki rujukan dari hadist. Saya kurang paham apa memang tidak ada hadist yang mendukung, tapi dari buku-buku Agus Mustofa yang saya baca seperti Beragama dengan Akal Sehat, Ternyata Adam Dilahirkan, Adam Tidak Diusir Dari Surga, saya belum menemukan rujukan berupa hadist.
--------
Secara
keseluruhan buku ini cukup bagus. Meskipun membahas dalam sudut pandang sains,
bahasa yang digunakan penulis dalam penyampaiannya sangat mudah dipahami. Tentang
pemikiran penulis, saya tidak sepenuhnya setuju pun tidak serta merta mengatakan
salah. Bagaimana bijaknya pembaca sajalah untuk mengambil pelajaran.
Terima kasih
sudah membaca resensi buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal. Jangan lupa komen ya?!
No comments:
Post a Comment